Ahlan Wasahlan

أهلا وسهلا ومرحبا بكم
محمد فضلي بن إبراهيم المربوقي

Monday, March 31, 2008

Detik Terakhir...

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagi an demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawa tir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukkan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa baarik wa sallim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu di akhirat.
Assalamualaikum...

saudara saudari yg di kasihi kerana Allah,

"Bila diberi nikmat kita bersyukur, bila diuji hendaklah kita bersabar"

kalimah syukur dan sabar seringkali kita laungkan, seringkali juga dijadikan nasihat dan peringatan, semudah sebutan namun...ia amat payah untuk dikotakan dan dilaksanakan melainkan orang2 yang diberi kekuatan oleh Allah swt.

Biarpun berapa banyak dua kalimah ini di dalam Al-Quran namun...jika tanpa penghayatan dan amalan tidak ada ertinya dalam kehidupan.

Bukankah Al-Quran itu kalamullah? perundangan dan panduan untuk mengharungi kehidupan di dunia ini?

mengapa amat susah untuk melaksanakannya...apakah hati itu terlalu keras sehingga jauh dgn hidayah Allah?

Bukankah Al-Quran itu Allah jadikan ia mudah untuk kita mengambil iktibar dan pengajaran?
Seperti FirmanNya:

ولقد يسرنا القرءان للذكر فهل من مدكر؟

Maksudnya:
"Sesunggunya KAMI telah mudahkan Al-Quran supaya diambil peringatan di dalamnya..maka adakah di sana orang yang mahu menagmbil pelajaran?"

Sahabat2 yang dirahmati Allah,
Kita bukan sesiapa di dunia yg fana ini. Kita tidak memiliki sesiapa pun melainkan Allah satu2nya yang kita ada. Segala yg kita pernah miliki dan sedang dimiliki hanyalah pinjaman dari Allah. Dialah yg menjadikan kita dan alam ini, memberi makan dan minum, harta dan keluarga, pangkat dan kemuliaan...itupun amat susah untuk mengucapkan sykur kepadaNya. Pabila diuji..diambil segala yg pernah dimiliki...kita menjadi orang yang berputus asa dan kecewa.

Benarlah firman Allah yang bermaksud:
"Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia kemudia Kami cabut kembali pastilah dia menjadi puus asa dan tidak berterima kasih" (surah HUD)

Kerana itu kita amat memerlukan Allah...jiwa rasa kosong, hati gelisah dan serba tak kena kerana kita jauh dengan Allah. Kita mengharap kebaikan dan kebahagiaan dari Allah tapi sedarkah yang kita amat sedikit melakukan sesuatu kerana Allah.

Kembalilah kepada Allah...Dia sedang menanti kedatangan kita. Sama2 kita mendapatkanNya selagi pintu rahmat dan taubat masih terbuka.

YA ALLAH...HAMBAMU YG HINA INI DATANG MENGADAP...AMPUNILAH DAKU KALAU BUKAN DENAN RAHMATMU SUDAH TENTU AKU TERMASUK DI KALANGAN MEREKA YG RUGI DAN ZALIM...

Saturday, March 01, 2008

surat cinta dari Tuhan

Assalamualaikum para pengunjung yang dirahmati Allah

apa khabar? sudahkah membaca al-quran pada hari ini? bg yang menghafaz alquran bgaimana dgn murajaah dan iadah? bagaimana pula kita mengambil pelajaran daripada alquran untuk diterapkan dalam kehidupan seharian?

sebagai manusia yang selalu lupa dan lalai dalam menunaikan tanggungjawab sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi kita amat memerlukan peringatan, nasihat dan panduan. supaya sentiasa selamat dari fitnah dunia dan segala tipudayanya.

adakala kita tewas pada ujian, jiwa merasa sedih dan tertekan, tak bersemangat meneruskan kehidupan...

Ingatlah saudara2 yg ku kasihi fillah,

Kita adalah hamba Allah...dariNya kita datang...keranaNya kita beramal...kepadaNya kita kan kembali. Setiap yg mengharap kepada Allah pasti tidak akan dikecewakan. JanjiNya pasti bukan seperti manusia yg kerap memungkiri, kasih Allah tiada bertepi...

oleh itu...rujuklah AL QURAN!

bacalah dgn suara yang paling merdu, tajwid dan makhraj yg sempurna, hayati segala tuturanNya renungi dan fahami ayat2Nya...surat cinta dari Tuhan!

tak kan jemu walau 1000 kali diulang! hati kan tenang tak ada lagi kebimbangan...

semua adalah dengan rahmat Yang Maha Esa.